Tentang

Hai,


Berbeda dengan beberapa orang yang mulai beryoga dengan misi untuk menurunkan berat badan, Saya memandang yoga sebagai suatu gerbang untuk mengarah ke kenyamanan menjadi diri sendiri. Tumbuh sebagai anak yang tidak cukup menikmati atletik, renang dan olahraga popular, saya lebih suka bersepeda. Dalam latihan olahraga, yang sangat saya nantikan hanyalah senam lantai yang beberapa gerakannya memiliki kesamaan dengan yoga yang saya tekuni sekarang. “Mencium lutut, sikap lilin atau roll ke depan dan belakang. Saya suka semua gerakan tersebut.

Bergabung dengan Komunitas Yoga pada akhir tahun 2011, ketika itulah saya baru mengenal apa itu yoga. Baru beberapa kali berlatih dengan rutin, saya menikmati efek positifnya yang menciptakan imunitas tubuh jadi lebih baik dan fikiran jadi lebih fokus. Sebelumnya, saya memang sudah minat pada yoga namun belum tahu mesti belajar ke mana atau pada siapa.

Beruntunglah saya bertemu dengan teman yang mempunyai teman seorang instruktur yoga. Sejak itulah, saya merasakan kesenangan dalam mengolah raga dan rasa dalam setiap pelajaran yoga. Setiap Minggu pagi, saya pun teratur menghadiri pelajaran yang diselenggarakan hanya seminggu sekali. Sementara itu, di lain hari saya tidak mempunyai waktu khusus untuk berlatih secara intensif. Karena kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak.

Karena datang ke dunia yoga untuk menemukan kenyamanan itulah, saya tidak mempunyai ekspektasi yang lebih dalam berlatih. “Asal sehat dan produktif, sudah cukup”. Namun, tanpa ekspektasi yang lebih saya justru melakukan mengeksplorasi yang menurut saya yoga itu memiliki kandungan nilai filosofi yang unik. Dalam perjalanan saya belajar, saya juga menulis perihal yoga disini.

Dalam urusan belajar yoga, ia tidak pernah terpaku pada satu guru dan gaya tertentu. “Sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi. Saat hendak berelaksasi dan lebih meditatif, pilih Yin Yoga. Saat hendak meningkatkan keawetan dan kekuatan, pilih Power Yoga. Kalau capek? Istirahat saja. Saya juga pernah “dipaksa” untuk mengajar, hanya berbekal majalah yoga sebagai petunjuk.

Saya tidak memberi batasan diri hanya untuk menekuni yoga saja. Belakangan ini saya tertarik untuk menekuni olah raga bersepeda. 

Yoga untuk saya seperti suatu pohon yang terus tumbuh sampai akhir zaman. Ada yang lebih menyenangi buahnya untuk dimakan, kayunya guna dijadikan material bangunan, rantingnya dimanfaatkan jadi kayu bakar. Tidak ada yang salah dalam memetik fungsi dari yoga.

“Yang salah itu saat anda merasa pendekatan anda terhadap yoga, latihan yoga itu mempunyai sifat pribadi,” 


Melakukan yoga dalam keseharian juga dapat saya rasakan perlahan-lahan. Menjaga diri supaya terus peka dengan evolusi dalam tubuh, benak dan batin. Sebuah bagian manifestasi nilai-nilai yoga, saya masih terus mencoba untuk menyempatkan diri untuk menulis.


Terima kasih

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Wisata Unik Yang Ada di Jakarta, Berani Coba?

Mau Hijrah ke Jakarta? Intip Harga Sewa Rumah di Jakarta Saat Ini

Silahkan Foto Sepuasnya! Inilah Kumpulan Cafe Instagramable di Jakarta Pusat